Depok, 16 September 2025 – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyelenggarakan Makara Policy Forum bertajuk

“Setelah Agustus Kelabu: Selanjutnya Apa? Mengkaji Ragam Gagasan Perbaikan dan Upaya Mewujudkannya”.

Menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, yaitu Cania Citta (malaka project) dan Andhyta F. Utami (think policy), Mervin Goklas (LPEM UI, Aliansi Ekonom Indonesia), Roby Rushandie (Tim Tuntutan Ekonomi), serta Delia Wildianti (Puskapol UI). Para pembicara merupakan alumni UI yang paska kejadian Agustus menyampaikan pandangannya tentang kondisi sosial ekonomi bangsa. 

Kegiatan ini juga menjadi momentum peluncuran Governance & Policy Hub ILUNI UI, sebuah wadah kajian dan advokasi kebijakan publik yang berbasis riset, dengan Shofwan Al Banna sebagai Ketua Bidang.

Diskusi Pasca “Agustus Kelabu”

Forum ini dilatarbelakangi keresahan publik terhadap kondisi ekonomi dan sosial politik Indonesia pasca rangkaian peristiwa akhir Agustus hingga awal September. Menurunnya daya beli kelas menengah, ketimpangan ekonomi, serta pertumbuhan pekerja sektor informal menjadi sinyal krisis yang perlu dijawab dengan kebijakan yang tepat.

“Sampai hari ini, ratusan orang masih ditahan, beberapa orang dikabarkan hilang. Malaka, dalam kolaborasi dengan elemen sipil lainnya, terus mengupayakan yang kami bisa dalam perjuangan membebaskan yang tidak pantas ditahan dan menemukan yang hilang hingga pulang dengan selamat.” ujar Cania Citta.

Sementara itu, Andhyta F. Utami (Afu) menekankan perlunya langkah nyata: “Salah satu pembelajaran utama dari 17+8 adalah perlunya menyelaraskan tuntutan yang bersifat mendesak, seperti pembebasan mereka yang masih ditahan serta keadilan bagi para korban jiwa dan luka, dengan kebutuhan jangka panjang membangun kesadaran politik secara luas di masyarakat untuk terus menuntut akuntabilitas pemerintah. Sebagai rangkuman, 17+8 diniatkan untuk menyelaraskan ini namun ke depannya perlu identifikasi tujuan bersama melalui proses inklusif sehingga gerakan bisa berjalan secara beriringan dan saling mendukung.”

Mervin Goklas dari LPEM UI menambahkan, “Fenomena Agustus Kelabu adalah ‘gelembung’ yang pecah dikarenakan misalokasi anggaran dan amanah ekonomi yang tidak dijalankan penyelenggara negara.” Oleh karenanya, ekonom menuntut reformasi kebijakan untuk ekosistem ekonomi yang lebih berkeadilan.

Menurut Roby Rushandie, tuntutan publik adalah refleksi kebutuhan nyata: “Berbagai tuntutan yang ada berasal dari keresahan terhadap sistem dan kebijakan ekonomi yang ada”. Mewakili tiga lembaga (Prakarsa, INDEF, CORE), Roby menyampaikan beberapa paket kebijakan yang perlu diambil pemerintah.

Sementara itu, Delia Wildianti dari Puskapol UI mengingatkan perlunya kebijakan yang proaktif: “Kebijakan publik sering reaktif. Kita perlu perencanaan berbasis data dan partisipasi masyarakat agar krisis tidak berulang.” Puskapol bersama Koalisi Masyarakat Sipil menuntut beberapa agenda reformasi politik, salah satunya revisi UU Pemilu dan transparansi.

Ketua Umum ILUNI UI, Pramudya A. Oktavinanda, menyampaikan bahwa forum ini adalah bentuk kontribusi alumni dalam menghadapi tantangan bangsa. “ILUNI UI punya tanggung jawab untuk ikut memfasilitasi para alumni yang mempunyai gagasan strategis untuk Indonesia. ILUNI UI tidak akan menjadi think-tank baru, tetapi memberi ruang untuk think-tank yang sudah ada di UI, juga memfasilitasi pendapat-pendapat alumni UI.” Ujar Pram.

Ketua Policy and Governance Hub ILUNI UI, Shofwan Al Banna juga menegaskan, “Peluncuran Policy and Governance Hub ILUNI menunjukkan komitmen bersama alumni UI untuk turut berperan aktif dalam kehidupan berbangsa, dengan cara menghidupkan keterlibatan publik dengan menghubungkan, menguji, dan mendorong beragam gagasan yang berkembang dari masyarakat sipil, lembaga penelitian, think tank, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.”

Tentang Governance & Policy Hub ILUNI UI

Governance & Policy Hub ILUNI UI merupakan inisiatif baru yang fokus fasilitasi berbagai lembaga kajian, think tank yang ada di UI untuk menjadi rujukan independen bagi pengambil keputusan serta wadah kolaborasi antara akademisi, masyarakat sipil, dan alumni UI. Hub ini juga memfasilitasi pertukaran informasi, gagasan, perspektif, dan upaya bersama untuk mendorong kebijakan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.